image

Gastritis

Published : Sisfor | 2024-10-16 14:40:51 8 comments

Gastritis adalah peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Kondisi ini dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau berkembang secara bertahap dalam jangka waktu yang lama (gastritis kronis). Penyebab gastritis beragam, mulai dari infeksi bakteri hingga kebiasaan gaya hidup yang kurang sehat.

Penyebab Gastritis

  1. Infeksi bakteri: Penyebab paling umum dari gastritis adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan menyebabkan peradangan. H. pylori juga dapat meningkatkan risiko terjadinya tukak lambung dan kanker lambung.

  2. Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): Obat seperti aspirin, ibuprofen, dan naproksen dapat mengiritasi lapisan lambung jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi.

  3. Alkohol: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengiritasi dan mengikis lapisan lambung, membuat lambung lebih rentan terhadap asam lambung.

  4. Stres dan trauma fisik: Stres berat, cedera, atau operasi dapat menyebabkan gastritis akut. Trauma pada tubuh dapat menyebabkan produksi asam lambung yang berlebihan, yang kemudian dapat merusak lapisan lambung.

  5. Refluks empedu: Ini terjadi ketika empedu, yang seharusnya mengalir ke usus halus, justru mengalir kembali ke lambung, menyebabkan iritasi.

  6. Autoimun: Pada gastritis autoimun, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel di lapisan lambung, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki gangguan autoimun lain, seperti penyakit tiroid atau diabetes tipe 1.

Gejala Gastritis

Gejala gastritis bisa bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada penyebabnya. Gejala umum meliputi:

  • Rasa nyeri atau terbakar di perut bagian atas (epigastrium)
  • Mual atau muntah
  • Kembung atau perut terasa penuh
  • Hilang nafsu makan
  • Muntah darah atau tinja berwarna hitam (gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera)

Pada kasus gastritis kronis, gejala bisa bersifat ringan dan terjadi secara berulang, sedangkan pada gastritis akut, gejalanya mungkin muncul secara tiba-tiba dan lebih intens.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis gastritis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan gejala yang dialami. Tes-tes tambahan mungkin dilakukan, seperti:

  1. Endoskopi: Sebuah kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut untuk memeriksa kondisi lapisan lambung secara langsung.
  2. Tes infeksi H. pylori: Tes ini dapat dilakukan melalui tes darah, napas, atau tinja.
  3. Tes darah: Untuk memeriksa anemia atau kondisi lain yang mungkin terkait dengan gastritis autoimun.
  4. Tes tinja: Untuk mendeteksi adanya darah di dalam tinja yang menunjukkan adanya perdarahan pada lambung.

Pengobatan

Pengobatan gastritis tergantung pada penyebab yang mendasarinya:

  1. Obat penghambat asam:

    • Antasida: Meredakan gejala dengan menetralisir asam lambung.
    • Penghambat pompa proton (PPI): Seperti omeprazole, untuk mengurangi produksi asam lambung.
    • Penghambat reseptor H2: Seperti ranitidine, yang juga mengurangi produksi asam lambung.
  2. Antibiotik: Jika gastritis disebabkan oleh infeksi H. pylori, maka diperlukan antibiotik untuk membunuh bakteri ini.

  3. Pengobatan untuk gastritis autoimun: Biasanya melibatkan vitamin B12 karena gastritis autoimun sering menyebabkan defisiensi vitamin ini.

  4. Perubahan gaya hidup:

    • Menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak.
    • Mengurangi konsumsi alkohol.
    • Menghindari penggunaan NSAID jika mungkin.
    • Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, atau teknik relaksasi lainnya.

Komplikasi

Jika tidak ditangani, gastritis dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  1. Tukak lambung: Luka terbuka di lapisan lambung yang bisa menyebabkan nyeri dan perdarahan.
  2. Perdarahan lambung: Ini bisa terjadi jika lapisan lambung yang teriritasi mulai berdarah.
  3. Kanker lambung: Gastritis kronis, terutama yang disebabkan oleh H. pylori, dapat meningkatkan risiko kanker lambung, terutama jenis adenokarsinoma.

Pencegahan

Untuk mencegah gastritis, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Hindari konsumsi alkohol yang berlebihan.
  2. Batasi penggunaan obat NSAID.
  3. Konsumsi makanan yang sehat dan hindari makanan yang terlalu pedas atau asam.
  4. Kelola stres dengan baik, misalnya melalui olahraga atau aktivitas relaksasi.
  5. Rajin mencuci tangan dan memastikan makanan dimasak dengan baik untuk mencegah infeksi H. pylori.

Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, gastritis biasanya dapat ditangani dengan baik dan komplikasi dapat dicegah.

Komentar